.

LANGKAH DASAR MENGANALISA DAN PERBAIKAN LINE TELEPON PADA PABX CS1000

Pada pembahasan sebelumnya sudah kita bahas cara membaca TN (Terminal Number) pada suatu ekstensi, kemudian telah dibahas juga bagaimana terminasi dan sistem distribusinya. Setelah mengetahui hal-hal dasar tersebut barulah kita dapat melakukan trouble shooting dan menganalisa permasalahan yang terjadi dari terminasi PABX awal sampai ke titik pelanggan.
Permasalahan-permasalah yang saya jumpai di lapangan berbeda-beda, mulai dari permasalahan pada  sistem program PABX, pada hardware card PABX, instalasi distribusi, unit telepon dan masih banyak lagi dan sangat bervariatif sesuai dengan kondisi di lapangan.
Pada pembahasan kali ini saya akan mencoba berbagi permasalahan yang umum terjadi di lapangan, sebagai contoh salah satu permasalahan yang saya pernah alami yaitu terdapat komplain bahwa satu nomor ekstensi selalu sibuk dan tidak dapat dihubungi. Secara logika mungkin saja nomor yang dituju secara kebetulan saat dihubungi juga sedang melakukan panggilan. Eits tapi jangan santai dan malah ngopi dulu, ada baiknya kita langsung menuju hyperterminal PABX untuk memastikan hal tersebut.
Login terlebih dahulu pada hyperterminal, jika terdapat permasalah pada login mungkin dapat dilihat kembali pada materi cara login, dapat di klik DISINI. Setelah berhasil login maka system akan me respon dengan tanda >, kemudian masuk ke load overlay 20 atau ketik LD 20. Terlebih dahulu kita akan mencari TN dari ekstensi yang bermasalah tesebut, saat muncul promt REQ yang berarti request maka ketikkan PRT yaitu perintah untuk melakukan print. Kemudian sytem akan merespon TYPE yang berarti kita diminta untuk memasukkan tipe dari request yang kita inginkan, lalu ketikkan DNB yang berarti kita akan melakukan perintah print dari sebuah Directory Number Block. Lalu akan muncul CUST atau kita diminta memasukkan nomor customer PABX, masukkan customer 0, jika terdapat lebih dari satu PABX maka masukkan nomor customer yang lain sesuai setting awal PABX, setelah itu akan muncul DN yaitu kita diminta memasukkan Directory Number atau nomor ekstensi yang kita inginkan kemudian enter. Sudah dibahas sebelumnya yaitu cara mengetahui detail dari sebuah ekstensi jadi jika belum sempat membacanya dapat di klik DISINI. Selanjutnya sistem akan otomatis mem print out dari nomor ekstensi yang kita inginka seperti pada gambar berikut.

PRINT DN & STATUS HYPERTERMINAL PABX CS100

Pada gambar diatas kita telah mengetahui TN dari ekstensi tersebut yaitu 000 0 08 00, dengan mengetahui nomor TN ini kita dapat mengetahui current status pada suatu ekstensi. Kembali seperti yang saya contohkan pada gambar diatas, saat system kembali merespon dengan REQ maka ketikkan perintah STAT diikuti dengan nomor TN kemudian enter, yang berarti kita ingin mengetahui current status dari TN yang kita inginkan. Lalu sistem akan menjawab dengan dua opsi, yaitu IDLE atau BUSY. Jika IDLE berarti ekstensi pada TN tersebut sedang standby atau tidak ada masalah, namun jika system menjawab BUSY, ini berarti pesawat telepon tersebut sedang sibuk dan jelas tidak dapat dihubungi. Namun status BUSY ini dapat berarti dua kemungkinan, apakah sedang melakukan panggilan atau terjadi permasalah pada instalasi?
Untuk mengetahui hal tersebut, hal selanjutnya yang kita lakukan adalah kita dapat menelusurinya di overlay 80. Dalam overlay 80 ini dikategorikan kedalam overlay call trace atau overlay untuk melacak kondisi aktivitas panggilan, baik itu untuk nomor ekstensi, loop & channel digital, TN, IP address dan lainnya.Terdapat tiga perintah dasar dari overlay 80 ini yaitu :
TRAC merupakan kode perintah untuk melacak panggilan untuk telepon set dan trunk,
TRAT merupakan kode perintah untuk melacak attendant console dan,
TRAD merupakan kode perintah untuk melacak Digital Trunk Interface (DTI), Primary Rate Interface, atau Digital Link Interface (DLI) loops.
Namun dalam kasus disini kita hanya akan membahas untuk melacak sebuah ekstensi dahulu, yaitu dengan menggunakan perintah TRAC, untuk pembahasan yang lain kita akan bahas di kesempatan berikutnya. Mari kita simak gambar berikut

CALL TRACE HYPERTERMINAL PABX CS100

Saat muncul tanda > lalu masuk ke LD 80 kemudian enter. Maka akan muncul tada titik, ketikkan perintah TRAC kemudian diikuti dengan nomor customer dan nomor ekstensi, seperti gambar diatas saya contohkan nomor customer 0 dan nomor ekstensi 6434. Kemudian tekan enter, maka sistem akan otomatis mem-printout status ekstensi tersebut.
Pada gambar diatas saya contohkan print out yang dibagi menjadi empat kondisi telepon yaitu saat sedang menghubungi, saat sedang melakukan percakapan, saat sedang on-hook atau mengangkat gagang dan saat sedang idle. Misalkan saya ambil contoh trac kedua, yaitu pada saat melakukan percakapan, pada kondisi tersebut diatas kurang lebih dapat saya artikan :
- TRAC 0 6434 berarti kita melacak ekstensi telepon 6434 pada customer 0.
- ACTIVE TN berarti TN dari ekstensi itu sendiri
- IPMG merupakan IP Media Gateway
- ORIG (Originating) atau pihak asal, kemudian diikuti dengan detail TN dan ekstensi tersebut di KEY atau keyboard telepon urutan ke 0, SCR (Single Call Ringing) dan TN tersebut di MARP (Multiple Apperance Redirection Prime) dimana MARP ini mempengaruhi diantaranya redirecting call, transfer, forwarding pada sebuah ekstensi, kemudian setelah MARP diikuti dengnan nomor customer, nomor ekstensi dan type dari unit pesawat tersebut yaitu tipe pesawat digital M3903
- Dibawah baris SIGNALLING ENCRYPTION jika terdapat TERM (Terminating) atau pihak akhir yang dituju dan diikuti dengan detail TNnya maka kondisi ekstensi tersebut sedang berlangsung percakapan dengan suatu TN, yaitu seperti gambar diatas sedang melakukan percakapan dengan TN 000 0 07 12 dan diikuti dengan detail TN, nomor ekstensi, tipe pesawat yang dihubungi.
- MAIN PM atau Main Proggress Mark, merupakan kondisi utama telepon tersebut, apakah sedang RING atau menerima signal ringback tone, READY (CPU ready untuk memproses request pesawat) atau siap menerima dial tone, ESTD (Establish) yaitu panggilan sedang dilangsungkan dari TN ORIG (Originating) atau si penelpon  dengan TERM (Terminating) atau tujuan. Beberapa kondisi yang dapat terjadi diantaranya BUSY yaitu si penelpon menerima busy tone atau yang dituju sedang sibuk. WAIT yaitu sedang menunggu tone. CDR yaitu CPU sedang memproses Call Detai Recording.
- Kemudian ditampilkan TALKSLOT  antara ORIG dan TERM.
- Kemudian tidak ditampilkan EES DATA atau End to End Signaling.
- QUEU berati CPU timing queue, diantaranya terdapat beberapa kondisi yaitu
128 = 128 ms timing queue
2S = 2 second timing queue
CAD = cadence
CDR = Call Detail Recording processing queue
DIAL = dialing queue
IDLE = idle queue
NONE = call is not in a timing queue
RING = ringing queue
- Dan terakhir terdapat call ID panggilan tersebut.

Setelah kita melakukan TRAC  namun ternyata ekstensi tersebut tidak sedang melakukan aktifitas, berarti dapat diambil kesimpulan awal, bahwa permasalahan berada diantara CARD, TN atau pada instalasi jaringan.
Untuk langkah selanjutnya kita melihat kondisi CARD terlebih dahulu. Masuk ke overlay 20, saat muncul promt REQ maka ketikkan STAT diikuti dengan nomor loop, shelf dan card yang akan kita inginkan, maka secara otomatis sistem akan mem-print out status pada satu card, seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

PRINT TN STATUS HYPERTERMINAL PABX CS100

Dapat kita lihat pada gabar diatas, pada unit 0, yaitu pada baris pertama merupakan status ekstensi yang kita ingin ketahui, dan status ekstensi tersebut BUSY, sedangkan pada 15 unit ekstensi yang lain dibawahnya menunjukkan status IDLE, berarti dapat kita simpulkan tidak ada permasalahan yang terjadi pada card PABX. Jika semua card dan unit menunjukkan BUSY atau UNEQ (UnEquipped) barulah permasalahan terdapat pada card.
Setelah mengetahui status card tersebut tidak bermasalah, berarti sekarang kita lanjutkan ke langkah berikutnya yaitu mereset TN pada unit 0 tersebut. Dengan catatan status BUSY tersebut sudah dipastikan bukan karena sedang melakukan panggilan. Lakukan langkah seperti gambar berikut.

DISABLE - ENABLE UNIT HYPERTERMINAL PABX CS100

Masih tetap di overlay 20, saat promt REQ, masukkan  perintah DISU diikuti dengan TN ekstensi yang akan kita inginkan kemudian enter. DISU ini berarti Disable Unit, yaitu kita men-disconnect unit yang bermasalah tadi. Setelah di disconnect, lakukan perintah ENLU diikuti dengan TN, yang berarti keta me re-enable kembali unit tersebut. Setelah langkah ini dilakukan, coba kembali untuk melihat current status ekstensi tersebut. Jika status unit tersebut masih BUSY, sudah dipastikan permasalahnnya berada pada instalasi jaringan PABX.
Untuk melakukan troubleshooting pada jaringan, terlebih dahulu kita harus mengetahui urutan jaringan instalasinya yaitu dari MDF, IDF, TB, JB dan selanjutnya yang sudah kita pernah bahas di materi sebelumnya, untuk yang belum sempat membaca dapat di klik DISINI. Lakukan mulai dari urutan awal dan dengan cara sederhana yaitu buka dahulu instalasi pada LSA yang menuju ke sisi pelanggan, kemudian lakukan disable enable unit kembali, atau lakukan tap pada LSA bersangkutan. Tap yang dimaksud disini adalah kita memparalel sambungan tengan insert tool tap yang berupa colokan yang disisipkan pada LSA untuk melakukan pengecekan tone pada LSA, jika instalasi outgoing dari LSA sudah dibuka dan masih terdapat tone pada telepon tap maka instalasi dari PABX menuju ke tap masing-masing frame / panel yang dilakukan tidak bermasalah dan permasalahan berada pada instalasi yang menuju ke outgoing pelanggan. Kerusakan bisa saja terjadi pada kabel multipair antara frame / panel satu dengan yang lainnya, karena itulah mengapa ada baiknya kita melakukan pengecekan dari awal frame / panel sebelum menuju ke titik pelanggan.
Permasalahan yang sering terjadi biasanya telepon tidak bisa dihubungi, atau tidak ada tone dikarenakan terjadi short pada outlet atau soket telepon. Umumnya karena lembab dan korosi. Perlu diketahui juga jika short tersebut terlalu lama, PABX secara otomatis akan men-disable unit tersebut untuk memproteksi card PABX. Jadi jika terjadi disable otomatis pada current status ekstensi, ada baiknya kita melepas dahulu jaringan outgoing yang menuju ke sisi pelanggan sebelum me enable kembali dan memastikan kerusakan instalasi jaringan tersebut terlebih dahulu.
Kerusakan-kerusakan atau permasalahan yang terjadi akan bervariasi tergantung dari infrastruktur pada property yang dimiliki, namun dengan langkah yang saya sajikan kali ini mudah-mudahan dapat mempermudah dalam melakukan analisa dan perbaikan lebih lanjut. 
Semoga bermanfaat.

1 komentar: