TERMINASI LSA PABX

Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas jaringan instalasi PABX, bagi yang belum sempat membaca dapat diklik DISINI
Jaringan PABX tersebut terdiri dari frame atau panel-panel yang saling berhubungan. Terminasi dari instalasi didalam frame atau panel PABX tersebut menggunakan suatu terminal yang biasa disebut terminal LSA PLUS. Apa itu terminal LSA? Berikut penampakannya.

TERMINAL LSA PLUS

Gambar diatas menunjukkan sebuah terminal LSA, terminal inilah yang menghubungkan antara incoming instalasi menuju ke outgoing panel selanjutnya atau ke pelanggan, nomor-nomor yang tertera pada LSA tersebut merupakan penomoran untuk menandai sambungan kabel yang terpasang.
Menurut wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Krone_LSA-PLUS, LSA ini dikembangkan di Berlin oleh perusahaan telekomunikasi German yaitu The Krone Group. Dalam dalam bahasa German LSA PLUS mempunyai arti :

Lötfrei - Solderless
Schraubfrei - Screwless
Abisolierfrei- No insulation removal
Preiswert - Cost-effective
Leicht zu handhaben - Easy to use
Universell anwendbar - Universal application
Sicher und schnell - Secure and fast

Soderless dan Screwless berarti terminasi ini tidak perlu disolder dan juga tanpa menggunakan baut, sangat mudah digunakan sehingga sangat efisien waktu dalam penyambungan cukup menggunakan tang yang biasa disebut dengan  tang krone. Universal Aplication berarti terminal ini juga dapat digunakan untuk pemakaian global seperti misalkan dapat digunakan untuk terminasi audio, dan electronic instrument lainnya.
Pemasangan LSA ini sangat mudah, hanya diletakkan pada sebuah dudukan plat LSA, kemudian terminal ini akan mengunci bersama dengan dudukan, seperti pada gambar dibawah.

Terminal LSA tersebut berbentuk sirip-sirip dimana pada sirip-sirp inilah kabel yang akan di sambungkan di jepit sedemikian rupa agar inti kabel mengenai konektor tembaga didalamnya. Sirip-sirip tersebut ditandai dengan penomeran-penomeran tergantung dari kapasitas LSA tersebut, mulai dari 5 sampai 10 pair. dalam satu nomor ekstension telepon  biasanya terdapat 2 kawat yang dihubungkan, atau untuk instalasi telepon disebut 1 pair yang terdiri dari dua buah kawat tunggal, untuk jenis PABX yang lain terdapat juga ekstension telepon yang terdiri dari empat kawat atau 2 pair. Berikut gambar terminasi sebuah LSA




Pada gambar diatas merupakan contoh cara terminasi kabel ke LSA dengan menggunakan tang krone. Dapat kita lihat kabel berwarna biru dan oranye disisipkan pada penomeran di LSA nomor "1", ini yang dinamakan pemasangan satu pair kabel. Begitu pula untuk pair selanjutnya disisipkan di sisi kiri dan kanan dari penomoran LSA. LSA tersebut menyambungkan antara baris bagian atas dengan baris bagian bawah untuk masing-masing penomoran, biasanya kabel incoming diterminasi di baris atas LSA, dan outgoing pada baris bawah, namun dapat berbeda tergantung dari kondisi di lapangan.
Terminasi pada LSA ini menggunakan insert tool yang berupa tang yang biasa disebut tang krone, penggunaannya sangat mudah, seperti dilihat pada gambar diatas setelah kabel disisipkan pada terminal LSA kemudian ditekan dengan tang krone agar kabel terdorong masuk terjepit mengenai tembaga pada LSA dan sisa kabel akan tergunting dengan sendirinya begitu tang ditekan.
Berikut penampakan dari sebuah tang krone.




Jadi dengan mengetahui cara membaca terminal LSA, akan sangat mudah bagi kita untuk melakukan pembagian distribusi pada Panel / Frame PABX. Setelah pembagian pada property diatur sedemikian rupa maka kita harus memastikan penomoran LSA pada masing-masing frame agar ekuivalen (lurus) dengan LSA pada distribusi di panel / frame selanjutnya. 
Hendaknya kita buatkan list penomoran LSA untuk setiap panel untuk mengetahui nomor ekstension yang terpasang ataupun juga spare yang tersedia agar mempermudah dalam melakukan trouble shooting.

Demikian sedikit yang dapat saya bagi, semoga bermanfaat.
Lanjutkan Membaca...

MDF, IDF, TB, JB & JARINGAN INSTALASI PABX

Pada materi sebelumnya kita telah membahas cara membaca TN pada kabinet PABX. Bagi yang belum membaca dapat diklik DISINI. Setelah mengetahui letak TN dari suatu extention maka selanjutnya dari kabinet akan di distribusikan ke MDF. Apa itu MDF? 
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai MDF saya terlebih dahulu akan memberikan contoh sebuah single line diagram dari jaringan instalasi PABX. Perlu diingatkan kembali, jaringan instalasi PABX berbeda-beda pada tiap-tiap property, tergantung dari luas area, jumlah sisi pelanggan, sistem operasi property dan faktor lainnya,  disini saya akan mencoba membahas jaringan instalasi yang secara umum diterapkan. Mari kita simak gambar berikut :

Jaringan PABX, MDF IDF TB JB

Dari gambar diatas dapat kita lihat basic single line diagram sebuah jaringan instalasi PABX, output dari PABX tersebut menuju ke beberapa panel seperti MDF, IDF, TB & JB. Mari kita bahas satu-persatu.
MDF (Main Distribution Frame) Adalah frame atau panel utama untuk terminasi/penyambungan instalasi PABX. Pada frame/panel ini terdapat sistem terminasi instalasi sebelum di distribusikan ke pembagian instalasi telepon gedung. Dalam panel MDF inilah pembagian-pembagian inti dari jaringan telepon disusun, seperti pembagian frame incoming source dari provider, pembagian frame outgoing untuk ke pembagian area dari keseluruhan gedung/property, pembagian frame incoming dari kabinet dan card PABX, dan pembagian-pembagian frame jaringan lainnya. Berikut contoh gambar dari sebuah panel MDF.



IDF (Intermediate Distribution Frame)
Setelah MDF, instalasi akan menuju ke panel IDF, yaitu merupakan panel/frame menengah atau lanjutan untuk pembagian jaringan instalasi menuju ke sub-sub area sesuai pembagian blok bangunan. IDF ini berskala lebih kecil dari MDF, baik itu dari segi fisik panel maupun dari segi pelayanan distribusi, karena hanya meng-cover pembagian area atau blok tertentu sesuai dengan struktur bangunan property itu sendiri, seperti misalkan pada hotel dibagi ke sub back area, guest area, office area, area per level gedung, dan pembagian area lainnya. Untuk PABX yang berskala kecil biasanya tidak disertai dengan IDF melainkan langsung di cross-connect dari MDF ke sisi pelanggan. Berikut contoh gambar dari sebuah panel IDF.



 TB (Terminal Box)
Setelah melalui IDF, instalasi akan dibagi ke satu atau banyak TB. TB ini merupakan pembagian ke area yang lebih spesifik dari bangunan. Mengapa harus melalui TB dan tidak langsung ke pelanggan? ini tergantung dari property yang kita miliki, jika property tersebut memiliki area yang luas tentunya akan banyak kabel yang dibentangkan satu-persatu dari IDF untuk ditujukan ke pelanggan, dan itu sangat tidak efektif baik dari segi biaya maupun perawatan dan perbaikan,. Jadi jika terjadi kerusakan di titik pelanggan maka penarikan istalasi baru akan lebih mudah dilakukan ke arah TB yang terdekat. TB berukuran lebih kecil karena mencakup beberapa area saja, berikut penampakan contoh sebuah TB.

TB (Terminal Box) PABX



JB (Junction Box)
Setelah TB biasanya terdapat tambahan panel yang disebut JB (Junction Box). Ini biasanya dipasang untuk pelayanan ke titik pelanggan dengan area yang lebih spesifik lagi, biasanya untuk pembagian ke satu tempat saja namun  memiliki banyak telepon yang terpasang, seperti misalkan pada kamar hotel. Pada satu kamar hotel biasanya terdapat banyak telepon yang terpasang seperti di kamar tidur, meja kerja, toilet, paviliun dan lain-lain, maka dari itu JB dipasang agar lebih mempermudah dalam perawatan dan perbaikan. 


Dari jaringan instalasi diatas dapat disimpulkan bahwa pembagian instalasi telepon ke pelanggan dibagi berdasarkan berbagai faktor yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan, area dan property masing-masing, sehingga dapat mempermudah dalam melakukan pembagian area perawatan dan juga mempermudah dalam melakukan perbaikan atau menganalisa masalah instalasi yang terjadi. 
Dari panel panel yang disebutkan diatas, sistem terminasi yang digunakan menggunakan terminal LSA yang disusun sedemikian rupa dengan urutan-urutan penomoran yang sama dari MDF sampai ke JB. Apa itu terminal LSA, bagaimana struktur didalamnya, bagaimana cara membaca penomorannya, dan lainnya akan saya bahas di kesempatan berikutnya. 

Semoga bermanfaat.






Lanjutkan Membaca...

CARA MEMBACA TN (TERMINAL NUMBER) PADA KABINET PABX


PABX terdiri dari beberapa atau banyak perangkat atau hardware,dimana perangkat-perangkat ini diletakkan dalam satu atau lebih kabinet atau rak yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Sebelum melakukan trouble shooting, kita harus terlebuh dahulu mengetahui cara membaca penamaan kabinet PABX, karena dari kabinet inilah extention/nomor-nomor telepon dihasilkan dan didistribusikan. Penamaan ini disebut dengan TN, TN bukanlah Telephone Number seperti persepsi kebanyakan orang, melainkan TN adalah Terminal Number. TN merupakan penomeran yang mewakili lokasi fisik dari sebuah extention dan harus akurat diketahui untuk melakukan perbaikan ataupun perubahan-perubahan pada sebuah extention.
Mengingat dalam PABX terdapat banyak module/card maka disini hanya akan membahas yang berhubungan dengan card extention terlebih dahulu.


Gambar diatas menunjukkan sebuah kabinet PABX. Urutan penamaan pada kabinet adalah LSCU (Loop,Shelf,Card,Unit).
Loop : merupakan penamaan lingkar instalasi dari beberapa atau banyak kabinet yang terpasang dalam suatu instalasi kabinet PABX. Penamaan ini ditentukan dari pemrograman awal PABX. 
Shelf : merupakan penamaan dari rak PABX itu sendiri, penamaan ini juga ditentukan sebelumnya dari pemrograman awal PABX,
Card : merupakan penamaan dari slot-slot dimana card itu dipasang.
Unit : merupakan penamaan dari isi card itu sendiri, perlu diketahui dalam satu card extention terdapat 16 unit extention yang akan dihasilkan yang dihitung dari unit 0 sampai unit 15. Untuk card ekstention ada dua jenis card yaitu card analog dan digital,card analog khusus untuk ekstention analog, begitu juga sebaliknya.

Pada gambar yang ditunjukkan oleh point (A) diatas merupakan penamaan dari slot-slot card pada kabinet PABX. Untuk pemasangan card extention hanya bisa dipasang di slot 1 sampai slot 10. Untuk slot yang lain diperuntukkan untuk card tersendiri seperti pada gambar diatas terdapat slot MGU untuk Media Gateway Utility card, MGC slot untuk Media Gateway Controler card, CP slot untuk Card prossesing, dan slot-slot yang lain yang hanya diperuntukkan untuk spesifik card tertentu.
Pada gabar yang ditunjukkan di point (B) merupakan contoh card-card yang terpasang, secara visual kita dapat mengetahui card apa saja yang terpasang dapat dibaca melalui kode yang tertera pada body card itu sendiri. 
Pada card MGC, terdapat display nomor seperti yang ditunjukkan point (C) pada gambar, display tersebut menunjukkan angka 0090, display ini merupakan penamaan loop dan shelf pada kabinet. Digit yang dibaca adalah tiga digit awal dan baru kemudian dengan digit ke 4, jadi kabinet tersebut berada di loop "009" dan di shelf atau rak "0". 
Jadi kesimpulannya jika pada sistem PABX terbaca ekstention dengan TN 009 0 2 2, maka letak fisik dari extention tersebut adalah pada kabinet loop "9", shelf/rak "0", card di slot "2" dan di port card unit nomor "2". Untuk memastikan kita dapat membuka kabinet dan melihat secara fisik card yang terpasang sesuai TN yang terbaca, apakah sudah terpasang card atau belum. Gampang bukan?

Setelah mengetahui letak TN dari suatu extention maka selanjutnya dari kabinet akan di distribusikan ke MDF,IDF,TB & JB. Apa itu MDF,IDF,TB & JB, bagaimana struktur didalamnya, dan bagaimana jaringan instalasinya akan saya bahas di kesempatan berikutnya. 

Semoga bermanfaat.
Lanjutkan Membaca...

APA ITU PABX ??

PABX (Private Automatic Brand Exchange)
Sudah tidak asing lagi di dalam dunia teknologi komunikasi yang disebut dengan PABX, PABX ini mengacu pada sebuah sistem telekomunikasi/telepon. Dari kepanjangan PABX diatas secara awam dapat kita terjemahkan dan artikan bahwa PABX merupakan suatu sistem atau perangkat yang secara otomatis dapat mencabangkan (branch) menjadi dua atau lebih sistem atau instalasi telepon untuk dapat dijadikan saluran yang dapat bediri sendiri (private) tanpa diparalel dengan saluran yang lainnya, dan dapat digunakan untuk melakukan pertukaran (exChange) komunikasi incoming/outgoing tersendiri. PABX banyak digunakan untu perkantoran, hotel, villa, sekolah-sekolah atau gedung besar lainnya untuk mempermudah berkomunikasi.
PABX menghasilkan dua atau lebih nomor ekstention/nomor telepon. Dengan memakai PABX ini dapat menghemat biaya pemakaian dimana kita tidak perlu membayar untuk pemakaian telepon yang digunakan di area internal PABX atau antar ekstention. PABX juga akan mengoptimalkan pemakaian/pemesanan line telepon PSTN (Public Switch Telephone Network) atau provider telepon sehingga kita tidak perlu memesan line telepon sebanyak ekstention yang kita miliki.
PABX terdiri dari sebuah atau lebih perangkat/hardware yang dihubungkan sedemikian rupadengan instalasi jaringan telepon, dalam PABX terdapat banyak modul-modul atau card yang mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing, contohnya module/card CPU untuk sistem prosessing PABX itu sendiri, module/card COT/E1/T1 untuk menghubungkan PABX dengan PSTN line, card ekstention untuk menghasilkan nomor-nmor ekstention, dan masih banyak lagi module/card lainnya yang mempunyai fungsi tersendiri. Berbeda brand atau type dari PABX tersebut maka module yang digunakan dan penamaannya pun juga berbeda sesuai dengan pabrikan dari PABX itu sendiri.

Terdapat beberapa jenis PABX yang digunakan saat ini, diantaranya :
PABX analog
Adalah PABX yang mempunyai output ekstention analog saja. Jenis pesawat telepon analog sama seperti yang dipakai di rumah yang dihubungkan langsung dengan PSTN, tidak perlu pesawat khusus yang digunakan untuk ekstention analog ini. PABX analog ini biasanya digunakan untuk pemasangan telepon dengan skala kecil seperti untuk perumahanan/villa yang tidak memerlukan jumlah ekstention yang banyak.
PABX digital
Adalah PABX yang mempunyai output atau ekstention berupa data digital. Banyak perbedaan yang terdapat pada pesawat digital, baik dari segi teknis, proses atau infrastrukturnya, namun banyak fitur-fitur tambahan yang dapat di install pada sistem digital ini tergantung jenis PABX dan jenis pesawat yang digunakan, seperti pada PABX yang saya gunakan contohnya pesawat digital ini dapat diberikan lebih dari satu nomor ekstention, dapat di install fitur flexible speedcall yang dapat diatur oleh user, dapat di install aplikasi callwait pada suatu pesawat, dan masih banyak fitur-fitur lainnya.
PABX hybrid
Adalah PABX yang mempunyai gabungan dari dua sistem diatas.

Berikut merupakan gambar basic diagram dari sebuah jaringan PABX :

Basic single line diagram PABX

Gambar diatas merupakan sebuah gambaran umun dari PABX. Dari gambar diatas dapat kita lihat sebuah basic single line diagram dari PABX. Gambar diatas dicontohkan sebuah PABX dengan kapasitas kecil, dimana hanya membutuhkan beberapa PSTN lines, jadi biasanya langsung dihubungkan dengan PABX tanpa perantara frame atau panel dan langsung menuju ke port PABX itu sendiri. Sebagai ilustrasi, dari gambar diatas juga menunjukkan PABX tersebut menghasilkan beberapa ekstention telepon
Secara garis besar cara kerja PABX adalah untuk mengatur, mengarahkan, dan memonitoring sistem incoming/outgoing telepon sesuai pemrograman yang dilakukan. Beberapa contohnya adalah
- Dapat menutup dan membuka line agar dapat melakukan outgoing call melalui PSTN, jadi ekstention yang ditunjuk dapat diblok, dibuka atau dibatasi penggunaannya. Dalam sistem perhotelan, PABX biasanya terhubung dengan sistem PMS (Property Management Sistem) atau HMS (Hotel Management System) dimana nantinya PMS/HMS dapat membuka atau menutup line telepon untuk outgoing call dari kamar tamu secara otomatis saat tamu sudah terdaftar untuk check in ataupun sudah check out.

- Dapat mengarahkan panggilan telepon atau masuk atau keluar, misalkan jika terdapat telepon masuk dari luar, kita dapat mengatur/memprogram sebelumnya agar panggilan tersebut dapat diarahkan ke operator, reservasi, atau service center sesuai yang diinginkan.  Begitupun dengan panggilan keluar dapat di program untuk diarahkan agar menumpangi line PSTN yang ditunjuk.

- Dapat memonitoring sistem telepon. Untuk sistem monitoring ini biasanya terdapat pada PABX yang berskala besar seperti di hotel-hotel besar yang terdiri dari ratusan nomor agar dapat mempermudah operasional, PABX ini dapat memantau semua pemakaian ekstention telepon, baik itu memantau lama pembicaraan, record panggilan keluar atau masuk. Pada sistem PMS/HMS yang terhubung dengan PABX juga dapat memonitoring pemakaian telepon,misalnya dari kamar tamu untuk nantinya saat tamu check out dibuatkan total biaya pemakaian telepon serta record nomor tujuannya saat, dan banyak hal lain lagi yang dapat dimonitoring sesuai dengan jenis PABX itu sendiri.

Sistem tambahan yang biasanya terhubung dengan PABX yang berkapasitas besar dan lebih kompleks adalah sistem voicemail, dimana jika nomor tujuan tidak dapat dihubungi, si penelpon dapat meninggalkan pesan. Voicemail ini berupa mesin penjawab otomatis, dimana jika ada panggilan yang tidak terjawab akan otomatis diprogram untuk terforward ke nomor voicemail untuk meninggalkan pesan.
Dari pembahasan secara singkat mengenai PABX diatas dapat disimpulkan bahwa pemakaian PABX saat ini sangat penting dibutuhkan untuk kelancaran operasional pada property-property besar saat ini, bahkan harus disediakan sebagai salah satu sistem infrastruktur telekomunikasi. Masih banyak lagi infrastruktur yang terhubung dengan jaringan PABX yang akan coba saya jelaskan di kesempatan berikutnya. Demikian yang dapat saya jelaskan semoga bermanfaat.
Lanjutkan Membaca...

ABOUT

http://pabxbasic.blogspot.com adalah blog sederhana dimana penulis mencoba untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan koleksi pribadi ke pembaca khususnya rekan-rekan teknisi / engineer dalam hal PABX dan pemrogramannya, mengingat dengan perkembangan pariwisata yang sangat pesat sekarang ini banyak property hotel besar yang menyertai PABX sebagai infrastruktur utama dalam berkomunikasi, tetapi masih termasuk sulit untuk menemuli teknisi PABX.

Saya sebagai penulis dan sekaligus teknisi PABX juga masih banyak kesulitan dalam menghadapi berbagai macam masalah PABX yang berbeda-beda. Website, blog, ataupun forum yang membahas mengenai troubleshooting atau pemrograman PABX masih jarang dijumpai mengingat banyaknya jenis PABX begitupun dengan pemrogramannya yang juga berbeda.

Banyak perusahaan akhirnya memilih vendor PABX yang bersangkutan untuk langsung menangani permasalahan yang terjadi, akan tetapi untuk mendatangkan vendor membutuhkan waktu yang tidak singkat. Dalam property seperti hotel dimana dalam troubleshooting / komplain handling dituntut waktu penyelesaian yang secepat mungkin, ini akan sangat merugikan jika kita hanya mengandalkan bergantung pada vendor, waktu akan banyak terbuang, padahal kita sebagai teknisi seharusnya dapat menyelesaikan hal tersebut dimana dalam kebanyakan kasus permasalahan yang terjadi merupakan suatu kasus yang sepele yang hanya memerlukan sedikit pengetahuan dalam pemrograman.

Untuk hal itulah penulis membuat blog ini untuk berbagi tips atau pengalaman, dan pengetahuan untuk saling belajar dan saling mengisi antara rekan-rekan teknisi.
Jika dalam blog ini penulis terdapat kesalahan ataupun kekurangan, penulis akan sangat berterimakasih bila pembaca dapat mengkoreksi materi dalam blog ini di kolom komentar yang sudah disediakan dan penulis akan segera memperbaikinya.

Dalam blog ini akan lebih banyak menyajikan pemrograman PABX Nortel/Avaya M1/CS1000 dan atau release sebelumnya yang digunakan oleh banyak propert-property besar. Alangkah baiknya pembaca dapat mengunjungi halaman Disclaimer terlebih dahulu untuk mengerti syarat dan kondisi dari blog yang penulis sajikan. 





"Not all of us can do great things. But we can do small things with great love"
- Mother Teresa

Lanjutkan Membaca...

DISCLAIMER

Dengan mengakses blog ini anda dianggap telah mengerti dan menyetujui seluruh syarat dan kondisi yang berlaku dalam penggunaan blog ini, sebagaimana tercantum dibawah ini :

1. Semua informasi yang terkandung pada situs ini diterbitkan dengan itikad baik dan hanya sebagai informasi atau gambaran umum saja.

2. Posting dalam blog ini tidak ditujukan sebagai suatu nasehat proffesional, hanya berisi tips dan trik berdasarkan pengalaman, kreativitas, penelusuran online di website lain, dan dari koleksi pribadi  pemrograman PABX M1/CS1000.

3. Pembaca dapat meminta nasehat secara proffesional dari pihak lain yang berkompeten sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

4. Setiap tindakan yang anda lakukan dari informasi yang anda temukan dalam blog ini adalah tanggung jawab anda sendiri. Admin dari blog ini tidak bertanggung jawab atas kegagalan atau kesalahan dalam pemrograman ataupun kerugian yang dialami pembaca dari blog ini.

5. Semua merek dagang dan hak cipta pada website ini tetap menjadi milik masing-masing pemiliknya.

6. Website ini tidak berafiliasi, terkait, resmi, didukung oleh, atau dengan cara apapun secara resmi (atau sebaliknya) yang terhubung dengan Nortel, Avaya, atau perusahaan, individu, atau produk lain yang disebutkan disini.

7. Dilarang keras menyalin konten yang terkandung dalam blog ini baik  keseluruhan ataupun sebagian konten untuk digunakan kembali di blog, forum, atau website anda ataupun orang lain. Mohon untuk menghargai usaha penulis dengan menyertai link dari sumber aslinya.
Lanjutkan Membaca...

CONTACT

Silahkan mengirimkan tanggapan atau komentar mengenai blog ini, dan saya tidak memerlukan spam. Terimakasih.
 


Isi Pesan*

*wajib diisi
Lanjutkan Membaca...
Template Designed by Binaya Gurung. Banner vector designed by Freepik. Edited and Manage by Sumartana Wayan ©2015 PABX-BASIC